Rabu, 11 November 2020

Nyeri Leher Saat Bangun Tidur? Mungkin Penyebabnya Salah Bantal

| Rabu, 11 November 2020

Rabu, 11 November 2020 17:45:41

Nyeri Leher Saat Bangun Tidur? Mungkin Penyebabnya Salah Bantal

Aktivitas di era modern sangat dekat dengan teknologi.

Disadari maupun tidak, banyak aktivitas saat ini yang membuat kita terbiasa menunduk, entah ke komputer, laptop, atau sekadar menatap layar ponsel.

Kebiasaan itu pada akhirnya dapat menyebabkan nyeri leher dan posisi tidur yang kurang baik, termasuk memilih bantal yang, salah bisa membuat kondisi semakin buruk.

"Tidur telentang dengan kepala menunduk akan membuat masalah menjadi semakin buruk," kata chiropractor Andrew Bang, DC, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Tidur pada posisi lain, seperti menyamping, atau yang lebih buruk lagi tengkurap dengan kepala terpelintir dan dirimingkan pada sudut yang aneh, juga bisa berkontribusi terhadap nyeri leher yang dirasakan di pagi hari.

Selain itu, bantal yang digunakan harus menjaga leher sejajar dengan kasur, bukan menunduk atau terlalu menengadah ke atas.

Jika masih bingung bagaimana memilih bantal yang tepat, berikut tujuh tipsnya:

1. Pilih bantal yang beradaptasi dengan posisi tidur

Bantal kontur serviks dianggap yang paling baik untuk kebanyakan orang.

Sebab, bantal ini memungkinkan kepala kita bertumpu pada tekanan di tengah.

Leher menjadi bertumpu pada sisi yang tidak terlalu tinggi ketika berbaring telentang, atau pada sisi yang lebih tinggi ketika berbaring miring.

Bantal dengan kontur busa adalah yang terbaik untuk memberikan topangan yang maksimal pada leher kita saat tidur.

2. Material busa lateks

Lateks alami menawarkan dukungan yang nyaman untuk area leher tanpa membuat kita merasa panas seperti memory foam.

“Orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka merasakan kepanasan di malam hari. Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa gelisah ketika tidur."

"Tidur dengan kondisi sejuk akan membuat tidur lebih nyenyak," kata Bang.

Namun, orang yang alergi terhadap lateks sebaiknya memilih memory foam.

3. Bantal bulu paling sering menyebabkan sakit leher

Harga bantal bulu mungkin paling terjangkau, tetapi tidak memberikan staabilitas yang memadai untuk leher.

"Ketika pertama digunakan, bantal bulu mungkin akan terasa nyaman. Namun ketika kita bergerak saat tidur, leher akan berakhir tanpa penyangga dan menyebabkan nyeri leher di pagi hari," ujarnya.

Bantal bulu angsa sedikit lebih mendukung leher, namun tetap perlu ditepuk-tepuk.

Selain itu, jika aergi terhadap bulu binatang, lebih baik memilih bantal dengan bahan lainnya.

4. Bantal soba (bucketwheat) terdengar agak berisik

Menggunakan bantal soba mungkin bisa membuat kita tidur lebih nyenyak, sebab ada sirkulasi udara yang baik di dalamnya.

Selain itu, harga bantal jenis ini juga cenderung terjangkau, dapat diperbarui, serta cukup menopang leher ketika tiduur miring.

Hanya saja, bantal soba mungkin agak berisik di malam hari karena bergerak-gerak.

Jika tidurmu banyak bergerak, bantal ini juga bisa jatuh.

5. Bantal dengan isian campuran

Tidak banyak penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan bantal dengan isian campuran, seperti campuran memory foam atau lateks dengan busa dan sisipan gel.

Menurut Bang, bantal yang memiliki terlalu banyak material isian ternyata malah bisa terlalu empuk dan bisa menahan leher dalam posisi yang canggung.

Material busa parut mungkin terasa sejuk ketika digunakan, tetapi stabilitasnya akan berkurang seiring berjalannya waktu jika kamu banyak tidur miring.

6. Bantal badan bisa bermanfaat

Jika kamu punya kebiasaan tidur tengkurap, bantal badan (body pillow) bisa membantu menjaga postur tidur tetap baik.

Bantal badan memberikan tekanan pada perut sekaligus bisa menjaga postur tubuh ketika kita dalam posisi tidur miring," kata Bang.

Bantal jenis ini juga bisa menjaga tulang belakang tetap sejajar dan menopang perut, terutama ketika masa kehamilan atau jika kamu memiliki pinggul yang besar.

7. Sesuaikan dengan kasur

Jika kamu memiliki kasur yang lebih kokoh, kamu membutuhkan bantal yang lebih tebal karena bahu tidak akan terlalu tenggelam ke dalam kasur.

"Bantal diperlukan untuk mengisi celah antara kepala dan kasur," ujarnya.

Jika kamu menggunakan kasur dengan material memory foam atau kasur dengan bantalan ekstra lembut, kamu memerlukan bantal yang lebih tipis karena badan akan tenggelam ke dalam tempat tidur.

"Bantal tersebut perlu mengisi ruang yang lebih kecil antara bahu dan kepala kita," ungkap Bang.

*Sumber: kompas.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar